Selasa, 08 Oktober 2013

KEGIATAN PA


PANCASILA KITA
Oleh : Arbiandi Saputra
Kamis, 03 Oct 2013


Pancasila sejatinya adalah sumber nilai. Dimana poin-poin dalam pancasila mengandung kebermanfaatan bagi kehidupan. Pancasila lahir dari realitas sosial yang ada di Indonesia. Pancasila juga terkait erat dengan keadaan dunia pada zamannya, artinya pancasila mempunyai sejarahnya tersendiri. Dimana sejarah tersebut menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pasca perang dunia kedua, setiap Negara diseluruh dunia mengalami guncangan dalam setiap sector dan lini kehidupan. Khususnya Indonesia yang pada saat itu berada sebagai Negara bekas jajahan Eropa. Indonesia merdeka dalam keadaan dunia yang sedang terpecah. Pada saat yang bersamaan, Indonesia dan pancasilanya lahir sebagai Negara yang menyatukan dunia.

Pancasila sebagai asas berbangsa dan bernegara

Terbentuknya Indonesia sebagai Negara yang utuh dipengaruhi oleh banyak kepentingan. Secara garis besar dapat kita bedakan menjadi kepentingan tokoh agama dan kepentingan tokoh sekuler. Agama adalah keharusan manusia dalam hidup. Namun perlu juga kita ketahui bahwa modernisasi menjadi satu kewajiban untuk Negara merdeka. Tidak dapat disangkal, keduanya menjadi kebutuhan menjalankan roda pemerintahan di Indonesia. Terjadi pertarungan sengit dalam menentukan akan dibawa kemana Negara ini dan berdampak pada pergantian poin sila pertama menjadi keTuhanan Yang Maha Esa.
Pancasila dalam tinjauan sudut pandang keagamaan dan kemanusiaan
Indonesia dengan segala isinya mempunyai keanekaragaman berlimpah, baik dari sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang ada. Kenisbian manusia dan kemutlakan Tuhan menjadi sebuah instrument besar dalam memahami betapa agungnya pancasila. Peradaban yang bersifat maju dan kebudayaan yang cenderung mengikat merefleksikan nilai-nilainya dalam wadah yang kita namakan pancasila. Ini menjadi tinjauan kritis mengapa pancasila menjadi kesatuan utuh dari realitas sosial yang ada di Indonesia dan keadaan dunia internasional. Pancasila merangkum setiap sudut dalam kehidupan keagamaan dan kemanusiaan.

Pancasila sebagai kekuatan ideologis

Sukarno dan demokrasi terpimpin menjadikan pancasila sebagai kekuatan ideologis untuk Indonesia dipandangan dunia. Indonesia mengeluarkan diri dari PBB, namun di saat yang bersamaan dengan pancasilanya Indonesia mempersatukan Negara-negara di dunia yang juga Negara-negara bekas jajahan Eropa dan membuat organisasi internasional tandingan yang kita kenal dengan GANEFO. PBB diindikasikan terintervensi oleh kepentingan Negara penguasa. Tidak lama setelah itu, banyak Negara-negara yang mengeluarkan diri dari PBB. Terlaksanalah konferensi Asia-Afrika dihadapan dunia. Dengan kekuatan yang tentu mengalahkan PBB sebagai organisasi yang dekat hubungannya dengan terjadinya perang dunia kedua.

Standarisasi pancasila

Pasca digulingkannya Soekarno dari kepemimpinan sebagai presiden. Soeharto danb zaman orde baru memberikan dampak besar bagi pembangunan Indonesia. Percepatan-percepatan dalam IPTEK terus dilakukan. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai Negara yang tidak mengenal identitasnya sendiri. Apa yang kita ketahui pancasila sebagai sumber nilai menjadi sesuatu yang disakralkan dan dimatrialkan. Pancasila menjadi sekadar jargon untuk menumpuk manipulasi citra. Pancasila digunakan  sebagai alat politis untuk mempertahankan kekuasaan  para penguasa. Kebiasaan tersebut menampakkan pancasila terstandarisasi untuk mengukur pemahaman masyarakat tentang kehidupan berbangsa. Kita mengenal P4 zaman itu. P4 menjadi salah satu bentuk standarisasi pancasila. Artinya setiap orang yang lulus memahami pancasila harus mendapatkan nilai yang baik dalam P4. Sedangkan bagi mereka yang tidak lulus disingkirkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemerintahan yang otoriter
Zaman orde baru dan segala kebijakannya mengubah pancasila menjadi symbol-simbol semu. Secara psikologis timbuk kekangan dari masyarakat terhadap pemahaman tentang pancasila. Masyarakat meninggalkan pancasila. Pancasila tidak mempunyai nilai tawar dalam kehidupan. Efek langsung yang dirasakan yaitu terdegradasinya moral masyarakat dalam berperilaku. Masyarakat Indonesia yang di kenal santun dan religious terkenal arogan dan reaksioner dalam menanggapi setiap permasalahan. Rasa-rasa tidak percaya terhadap pemerintah mulai ditunjukkan dengan banyaknya aksi massa jalanan, kriminalitas di setiap waktu, dan pelecehan moral yang berujung pada hak asasi manusia.

Pancasila saat ini dan masa depan

Perbaikan terus dilakukan oleh para pemikir untuk mengembalikan pancasila pada tempat yang sebenarnya. Pancasila yang seharusnya menjadi sumber nilai sudah tidak berarti banyak. Pancasila harus ditafsirkan secara bebas oleh masyarakat, selama itu masih dalam koridor dan inti dari tujuannya. Pancasila adalah konsepsi yang dipunyai oleh Negara ini. Banyak Negara dunia yang memakai pancasila sebagai konsep kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Namun kebalikan dari itu semua, Indonesia sebagai pemilik dari pancasila mempunyai sejarah kelam yang harus diperbaiki. Kita kini berada dalam era dunia ketiga. Yang pada diskursusnya berorientasi pad aide dan pemikiran. Kita sebagai mahasiswa menjadi salah satu sasarannya. Tidak dipungkiri sangat sedikit mahasiswa yang sudah lupa dengan bangsa dan negaranya. Indonesia yang dilahirkan dari perjuangan dan klenik masa lalu, tidak mempunyai arti apa-apa pada pemuda masa kini. Inilah waktu yang tepat untuk kita berperan aktif dalam setiap perbaikan. Dimulai dari bagaiman kita memahami lingkungan sampai pada pembertahankan kedaulatan Indonesia sebagai Negara besar yang tidak tahu dengan identitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar