Kamis, 31 Oktober 2013

sholat jumat adalah solat 2 rakaat pengganti solat duhur, dimana 2 rakaat sebagian adalah diganti dengan khutbah 2..sholat jumat memiliki manfaat yang luar biasa.
para NU melaksanakan jumat dengan sunah-sunahnya..
pelaksanaan solat jumat yaitu:
1) solt tahiyatul masjid
     solat tahiyat masjid adalah solat untuk mengormati masjid, diaksanakan paling baik sebelum duduk d dlam masjid. niat dari solat ini adalah "usholli sunnatattahiyattal masjidi rok'ataini lillahitaala" dan yang pasti diikuti dengan niat dalam hati yang meniatkan diri akan melaksanakan solat sunnah 2 rakaat karena Allah SWT.
2) solat qobliayah
   solat ini biasanya dilaksanakan sebelum khutbah 2, seperti yang kita laksanakn sebelum solat duhur. akan tetapi bagi yang tellat, dapat dilaksanakan secepatnya walaupun khutbah sudah dimulai. niat solat qobliah ii sama kayak qobliyah solat wjib tapi disini memakai jumat,niatnya yaitu "usholli sunnatan qobliyatanl masjidi rokataini lillahitaala"dlam hati mengucapkan niat, sholat ini 2 rakaat juga.
3) mendengarkan dan memerhatikan khutbah 2 dan tidak berbicara karena takut membatalkan khutbah 2.
4) sholat wajib jumat (inti)
   solat ini dilaksanakan berjemaah sebanyak 2 rakaat, solat ini yang dinamakan solat jumat, niat dari solat jumat adalah "usolli fardul jumati rak'ataini lillahitaala" dan diikuti niat dalam hati, solat ini adalah beda dengan solat" sebelumnya yaitu fardu...
5) yang terakhir adaah solat ba'diyah
   solat ini dilaksanakan setelah solat fardu sebanyak 2 rakaat. dengan niat "usholli sunnatan ba'diyahtal masjidi rokataini lillahitaala"
6) setelah solat jumat hendaknya membaca alfatikah 7 kali, al-ikhlas 7 kali, al-falaq 7 kali dan annas 7 kali, setelah itu diikuti oleh dzikiran ilahilas

Selasa, 08 Oktober 2013

REKONTRUKSI PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN HMI



HMI DIANTARA TUJUAN DAN KRITIK
REKONSTRUKSI PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN HMI
Oleh: Forsilader 2010 HMI KORKOM UB

Sistem perkaderan HMI
           
HMI merupakan organisasi perkaderan yang banyak melahirkan pemimpin bangsa. sebagai organisasi tertua yang mempunyai banyak pengalaman, HMI diharapkan mampu berkembang lebih baik lagi, namun yang terjadi malah sebaliknya dimana system perkaderan di HMI hanya berjalan statis bahkan ada pula yang mengatakan terjadi kemunduran. Gema teriakan kader-kadernya yang dulu lantang hingga kepelosok negri, kini mulai tak terdengar bahkan masyarakat secara umum menganggap hanya sebatas suara sumbang belaka. Organisasi yang merupakan induk dari berbagai organisasi kemahasiswaan ini dikatakan mempunyai suatu sistem perkaderan terbaik, sehingga kader-kader yang dilahirkan sudah tidak diragukan lagi karakter keintelektualitasnya.
Di dalam system pengkaderan HMI terdapat 4 asas utama yaitu Keislaman, Keindonesiaan, Kemahasiswaan dan Kemasyarakatan.Ke-4 asas tersebut diformulasikan dalam bentuk proker-proker yang dibuat oleh pengurus pada setiap komisariat. Namun dalam prakteknya sering kali kurang optimal hanya sebatas formalitas tanpa esensi yang jelas. Tidak dipungkiri lagi mahasiswa adalah kaum elitis dalam lapisan masyarakat sedangkan HMI adalah kaum elitis dalam tataran mahasiswa. Itu juga menjadi permasalahan yang dihadapi organisasi HMIdimana system perkaderan hanya sebagai konsumsi oleh para kader HMI sendiri dan tidak sampai meluber pada masyarakat secara umum.Memecahkan permasalahan yang kompleks di HMI memangtidakmudah, tapibagiseorangkeder HMItakada yang tidak mungkin. Kesadaran tiap kader untuk merekonstruksi segala problema menjadi syarat pokok untuk HMI lebih baik.
Untuk menghadapi permasalahan system perkaderan di HMI, kita harus melakukan kajian dengan cara membagi permasalahan itu dalam 4 asas pokok untuk mendapatkan suatu solusi konkrit.

Asas keislaman
          Organisasi HMI mempunyai asas pokok yang dianut yaitu Islam, asas inilah yang menjadi pedoman perjuangan kawan-kawan HMI. Dalam asas ini para kader dituntut untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist, sehingga dalam setiap gerakan yang dilakukan akan diridhoi Allah SWT. Lalu yang jadi pertanyaan saat ini adalah, islam yang seperti apa yang dianut oleh organisasi HMI? Yang pasti bukan islam liberal atau islam hore-hore, melainkan islam universal sehingga kader-kader didalamnya mempunyai sifat plural. HMI juga disebut-sebut organisasi islam modern, karena pemikiran-pemikiran islamnya selalu dinamis atau bisa dikatakan banyak mempunyai solusi untuk menghadapi perkembangan zaman, sehingga anggapan agama islam sebagai agama yang kaku atau kuno sudah mulai surut dalam masyarakat. Setiap kader HMI mempunyai identitas keislaman tersendiri seperti yang terlihat adalah Nahdiyin dan Muhamadiyah.keanekaragaman ini merupakan pedang bermata dua dimana terdapat keuntungan serta kerugian didalamnya, keuntungan disini dimaksudkan tiap kader mempunyai pandangan tersendiri sehingga mengakibatkan terjadi dialektika diantara tiap yang berakibat pada pemikiran islam yang selalu berkembang dan diharapkan dalam dialektika tersebut kita menemukan kebenaran yang hakiki, sedangkan kerugiannya adalah ketika melakukan suatu kegiatan kajian atau kegiatan keislaman maka kita akan dibenturkan oleh dua tradisi keislaman yang berbeda, semisal tradisi dari orang NU pada setiap malam jumat melakukan tahlil maka hanya kader-kader yang berbasis NU saja yang mengikuti kegiatan tersebut. Kontradiksi tradisi ini harus difikirkan agar tidak ada perpecahan antar keyakinan keislaman, bisa juga mengadakan kegiatan yang berimbang antara tradisi satu dengan tradisi yang lain.
            Banyak yang beranggapan bahwa HMI telah kehilangan jatidiri keislamannya dan itu memang telah terjadi walaupun tidak pada setiap komisariat. Terjadinya degradasi keislaman ini memberikan tekanan moral tersendiri bahkan ada yang memberikan julukan yang aneh terhadap organisasi ini, seperti Himpunan Mahasiswa Indonesia, Himpunan Mahasiswa Ingin hidayah Allah dan masih banyak lagi. Sangat miris ketika kita mendengar julukan-julukan tersebut namun tidak dapat disalahkan juga ketika kita berkaca pada realita. Banyak sebab yang menyebabkan degradasi tersebut diantaranya penafsiran NDP yang salah dan mengakibatkan tiap kader merasa sudah paling benar dalam menjalankan syariat islamnya. Didalam NDP kita diajarkan cara memahami islam dalam sudut berbeda melalui membongkar alam berpikir kader yaitu bagaimana kita memahami kepercayaan, hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia serta pengertian keadilan dan ilmu pengetahuan. Beberapa diantara kader mungkin agak kaget ketika dihadapkan pada suatu metode filsafat ini, namun yang menjadi persoalan adalah metode ini menyeret kader pada kebingungan yang sulit, terkadang menjadi malas melakukan syariat islam dengan alasan belum menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terus membebani pikiran. Dalam islam kita memang disuruh berfikir kritis namun tanpa melawati jalan-jalan yang sudah di tentukan tuhan bisa saja kita tersesat dalam lorong yang tiada ujung. Dalam kajian NDP terkadang banyak yang ditekankan pada pola hubungan horizontal yaitu percuma kita beribadah dikala orang disekeliling kita kelaparan, tidak ada yang salah dalam hal itu karena HMI adalah organisasi kemasyaratan, namun perlu disadari penekanan hubungan vertical/hubungan dengan tuhan lebih penting bagaimanapun juga semua tindakan kita harus dikembalikan pada tuhan Sang pemilik kebenaran hakiki. Perlu diadakan kajian keislaman yang mengarah padahal tersebut seperti tata cara sholat yang baik, manfaat berpuasa dan lain sebagainya. Selain itu diskusi yang intens dan banyak membaca buku juga termasuk solusi konkrit menghadapi masalah ini.
            Sebagai organisasi islam kemasyarakatan seharus keder HMI ikut aktif dalam kegiatan islam kemasyarakatan, namun yang terjadi justru sebaliknya, HMI menjadikan konsep islam mereka bersifat inklusif yaitu hanya untuk masyarakat HMI itu sendiri. Perlu adanya suatu kegiatan yang saling berhubungan antara islaman HMI dengan islam masyarakat umum, bila hal yang demikian terjadi mungkin gerak-gerik kita tak lagi dicurigai karena cara berpikir kader HMI dan masyarakat umum mulai menndekati kata sepakat. Terkadang saat ada kegiatan keislaman, kita pun jarang ikut mungkin hanya sebagian saja. Inilah yang harus jadi koreksi kita semua.

AsasKeindonesian
          Dalam asas keindonesiaan ini, tiap kader dituntut untuk bersikap kritis dalam menanggapi problematika dlam negri. Pengembangan sikap kritis ini dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya diskusi dan membaca. Namun persoalan lain  muncul ketika kita dihadapkan pada isu-isu yang sifatnya menjebak. Media memang sebagai agen control namun terkadang media juga memanfaatkan isu tersebut hanya untuk popularitas saja, maka dari itu kader HMI harus memilah dan memilih isu yang memang urgen untuk dibahas, supaya tidak termakan oleh isu tersebut. Urgensitas suatu isu dinilai dari kedekatan wilayah isu tersebut seperti ketika di malang ada pilkada dan dijakarta ada berita tentang Anas urbaningrum, sebaiknya yang didahulukan adalah pilkada malang kerena efeknya akan terasa dalam kehidupan disekitar kita. Spesifikasi yang baik menangani atau mengkaji isu harusnya dalam konsep Lokal-Regiaonal-Nasional. Agar para kader tidak semerta-merta terbawa arus media perlu adanya badan yang siap menampung hasil-hasil diskusi atau kajian disetiap komisariat semisal saja mempunyai media informasi yang akan mempublikasikan tulisan hasil diskusi atau kajian tersebut. Selain itu kita juga harus punya solusi cantik yang akan ditawarkan pada masyarakat.
            Organisasi HMI sering  melakukan gerakan-gerakan kemasyarakatan seperti aksi, baksos, serta kegiatan kemasyakatan yang lain. Namun seringkali gerakan itu hanya sebagai formalitas untuk menunjukan eksistensi HMI atau mengikuti budaya dari para senior, entah karena kurang pengadvokasian atau konsep yang kurang jelas sering kali gerakan-gerakan itu gagal dan esensinya juga tak ada. Maka dari itu kita mestinya sadar akan tujuan utama dari pergarakan yang kita lakukan, agar taring tajam organisasi ini tampak kembali.





Penulis
Mohammad Zakiy Fiddin

KEGIATAN PA


PANCASILA KITA
Oleh : Arbiandi Saputra
Kamis, 03 Oct 2013


Pancasila sejatinya adalah sumber nilai. Dimana poin-poin dalam pancasila mengandung kebermanfaatan bagi kehidupan. Pancasila lahir dari realitas sosial yang ada di Indonesia. Pancasila juga terkait erat dengan keadaan dunia pada zamannya, artinya pancasila mempunyai sejarahnya tersendiri. Dimana sejarah tersebut menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pasca perang dunia kedua, setiap Negara diseluruh dunia mengalami guncangan dalam setiap sector dan lini kehidupan. Khususnya Indonesia yang pada saat itu berada sebagai Negara bekas jajahan Eropa. Indonesia merdeka dalam keadaan dunia yang sedang terpecah. Pada saat yang bersamaan, Indonesia dan pancasilanya lahir sebagai Negara yang menyatukan dunia.

Pancasila sebagai asas berbangsa dan bernegara

Terbentuknya Indonesia sebagai Negara yang utuh dipengaruhi oleh banyak kepentingan. Secara garis besar dapat kita bedakan menjadi kepentingan tokoh agama dan kepentingan tokoh sekuler. Agama adalah keharusan manusia dalam hidup. Namun perlu juga kita ketahui bahwa modernisasi menjadi satu kewajiban untuk Negara merdeka. Tidak dapat disangkal, keduanya menjadi kebutuhan menjalankan roda pemerintahan di Indonesia. Terjadi pertarungan sengit dalam menentukan akan dibawa kemana Negara ini dan berdampak pada pergantian poin sila pertama menjadi keTuhanan Yang Maha Esa.
Pancasila dalam tinjauan sudut pandang keagamaan dan kemanusiaan
Indonesia dengan segala isinya mempunyai keanekaragaman berlimpah, baik dari sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang ada. Kenisbian manusia dan kemutlakan Tuhan menjadi sebuah instrument besar dalam memahami betapa agungnya pancasila. Peradaban yang bersifat maju dan kebudayaan yang cenderung mengikat merefleksikan nilai-nilainya dalam wadah yang kita namakan pancasila. Ini menjadi tinjauan kritis mengapa pancasila menjadi kesatuan utuh dari realitas sosial yang ada di Indonesia dan keadaan dunia internasional. Pancasila merangkum setiap sudut dalam kehidupan keagamaan dan kemanusiaan.

Pancasila sebagai kekuatan ideologis

Sukarno dan demokrasi terpimpin menjadikan pancasila sebagai kekuatan ideologis untuk Indonesia dipandangan dunia. Indonesia mengeluarkan diri dari PBB, namun di saat yang bersamaan dengan pancasilanya Indonesia mempersatukan Negara-negara di dunia yang juga Negara-negara bekas jajahan Eropa dan membuat organisasi internasional tandingan yang kita kenal dengan GANEFO. PBB diindikasikan terintervensi oleh kepentingan Negara penguasa. Tidak lama setelah itu, banyak Negara-negara yang mengeluarkan diri dari PBB. Terlaksanalah konferensi Asia-Afrika dihadapan dunia. Dengan kekuatan yang tentu mengalahkan PBB sebagai organisasi yang dekat hubungannya dengan terjadinya perang dunia kedua.

Standarisasi pancasila

Pasca digulingkannya Soekarno dari kepemimpinan sebagai presiden. Soeharto danb zaman orde baru memberikan dampak besar bagi pembangunan Indonesia. Percepatan-percepatan dalam IPTEK terus dilakukan. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai Negara yang tidak mengenal identitasnya sendiri. Apa yang kita ketahui pancasila sebagai sumber nilai menjadi sesuatu yang disakralkan dan dimatrialkan. Pancasila menjadi sekadar jargon untuk menumpuk manipulasi citra. Pancasila digunakan  sebagai alat politis untuk mempertahankan kekuasaan  para penguasa. Kebiasaan tersebut menampakkan pancasila terstandarisasi untuk mengukur pemahaman masyarakat tentang kehidupan berbangsa. Kita mengenal P4 zaman itu. P4 menjadi salah satu bentuk standarisasi pancasila. Artinya setiap orang yang lulus memahami pancasila harus mendapatkan nilai yang baik dalam P4. Sedangkan bagi mereka yang tidak lulus disingkirkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemerintahan yang otoriter
Zaman orde baru dan segala kebijakannya mengubah pancasila menjadi symbol-simbol semu. Secara psikologis timbuk kekangan dari masyarakat terhadap pemahaman tentang pancasila. Masyarakat meninggalkan pancasila. Pancasila tidak mempunyai nilai tawar dalam kehidupan. Efek langsung yang dirasakan yaitu terdegradasinya moral masyarakat dalam berperilaku. Masyarakat Indonesia yang di kenal santun dan religious terkenal arogan dan reaksioner dalam menanggapi setiap permasalahan. Rasa-rasa tidak percaya terhadap pemerintah mulai ditunjukkan dengan banyaknya aksi massa jalanan, kriminalitas di setiap waktu, dan pelecehan moral yang berujung pada hak asasi manusia.

Pancasila saat ini dan masa depan

Perbaikan terus dilakukan oleh para pemikir untuk mengembalikan pancasila pada tempat yang sebenarnya. Pancasila yang seharusnya menjadi sumber nilai sudah tidak berarti banyak. Pancasila harus ditafsirkan secara bebas oleh masyarakat, selama itu masih dalam koridor dan inti dari tujuannya. Pancasila adalah konsepsi yang dipunyai oleh Negara ini. Banyak Negara dunia yang memakai pancasila sebagai konsep kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Namun kebalikan dari itu semua, Indonesia sebagai pemilik dari pancasila mempunyai sejarah kelam yang harus diperbaiki. Kita kini berada dalam era dunia ketiga. Yang pada diskursusnya berorientasi pad aide dan pemikiran. Kita sebagai mahasiswa menjadi salah satu sasarannya. Tidak dipungkiri sangat sedikit mahasiswa yang sudah lupa dengan bangsa dan negaranya. Indonesia yang dilahirkan dari perjuangan dan klenik masa lalu, tidak mempunyai arti apa-apa pada pemuda masa kini. Inilah waktu yang tepat untuk kita berperan aktif dalam setiap perbaikan. Dimulai dari bagaiman kita memahami lingkungan sampai pada pembertahankan kedaulatan Indonesia sebagai Negara besar yang tidak tahu dengan identitasnya.