Senin, 22 Oktober 2012

Perintah beriman kepada Allah dan rasul-Nya, hukum-hukum agama, seruan, bertanya, memeliharanya dan menyampaikannya kepada orang lain

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rombongan utusan Abdul Qais datang menemui Rasulullah saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah, kami berasal dari dusun Rabiah. Antara kami dan engkau, terhalang oleh orang kafir Bani Mudhar. Karena itu, kami tidak dapat datang kepadamu kecuali pada bulan-bulan Haram (yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab). Karena itu, perintahkanlah kami dengan sesuatu yang dapat kami kerjakan dan kami serukan kepada orang-orang di belakang kami. Rasulullah saw. bersabda: Aku memerintahkan kepada kalian empat hal dan melarang kalian dari empat hal. (Perintah itu ialah) beriman kepada Allah kemudian beliau menerangkannya. Beliau bersabda: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat dan memberikan seperlima harta rampasan perang kalian. Dan aku melarang kalian dari arak dubba' (arak yang disimpan dalam batok), arak hantam (arak yang disimpan dalam kendi yang terbuat dari tanah, rambut dan darah), arak naqier (arak yang disimpan dalam kendi terbuat dari batang pohon) dan arak muqayyar (arak yang disimpan dalam potongan tanduk). (Shahih Muslim No.23)

Sabtu, 20 Oktober 2012

cuap cakap

masa kita masa bersama, masa kita masa berjuang..
sedangkan masa sekarang.. masa kita tuk terus bersama.. terus berjuang. dan biginilah kita.

selalu bergerak untuk maju,, berjuang dan beribadah..

Selasa, 16 Oktober 2012

MAHASISWA FTP UB Kenalkan Sari Buah Tamarillo (ada kader HMI TP juga :D)

Siapa yang tak kenal dengan minuman sari buah Tamarillo atau biasa dikenal dengan terung Belanda. Minuman ini sudah banyak disajikan di restoran maupun rumah makan yang ada di Malang. Hanya saja, belum ada produsen yang tertarik untuk membuat kemasan sari buah Tamarillo ini. Karena itu, sejumlah mahasiswa dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang mempeloporinya.
Seperti halnya minuman kemasan lainnya, sari buah ini dikemas dalam kemasan gelas. Harganya pun terjangkau hanya Rp 1000 untuk satu gelasnya. Kemasan sari buah yang dibentuk mahasiswa ini cukup menarik. Warnanya merah muda, seperti warna sari buahnya. Ada gambar terung Belanda sebagai background gambarnya. Minuman kemasan ini ber merk TIPS.
“Saat ini kami baru mulai memasarkan produk ini di lingkungan kampus dan sekitar kos-kosan saja. Respon masyarakat pun sangat bagus dengan produk buatan kami,” ungkap salah satu anggota tim, Mimin Wanasari.
Produk tersebut, beberapa waktu lalu dibawa mahasiswa dalam gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) Pekan Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) . Hasilnya, tim ini mendapatkan gelar penyaji terbaik dan mendapat medali emas.
Sari buah ini, menurut Wanasari, bisa bermanfaat sebagai minuman anti oksidan alami. Fungsinya untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Buah-buah yang mengandung anti oxidan semacam ini dibutuhkan di masa global warming yang banyak menimbulkan polusi. Sebab dikhawatirkan muncul penyakit degeneratif yang bisa menuju ke penyakit kanker.
Minuman ini diproduksi mahasiswa dengan pengawasan dari Teknologi Industri Pertanian FTP UB. “Sari buah kami juga sudah terdaftar di Dinas Kesehatan (Dinkes), sehingga jaminan produk aman sudah ada,” tegasnya.
Selain aman, dipastikan kandungan yang ada di dalamnya juga bisa terjaga. Sebab proses pemasakannya sudah diatur agar kandungan nanti oksidannya tidak rusak. Satu lagi, dibuat tanpa pemanis buatan. Tim yang terlibat dalam poduksi buah ini adalah Mimin Wanasari, Naila Zulfa, dan Dian Resty. (oci/udi) (Lailatul Rosida/malangpost)

TEMUAN HADI DIGANJAR SETENGAH MILYAR >>>Prestasi salah satu kader HMI TP UB (semoga memotivasi :D )


Senin, 15 Oktober 2012

KEGIATAN HMI CABANG MALANG KOMISARIAT TEKNOLOGI PERTANIAN UB

1. Bakti Sosial


Sebagai umat Islam sudah selayaknya kita berbagi pada sodara kita yang kurang mampu. Selain itu, pengabdian masyarakat atau baksti sosial merupakan bukti otentik akan tridarma perguruan tinggi. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengadakan bakti sosial yang diselenggarakan di daerah batu pada bula april lalu. Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan ESA 1 “Entrepreneur and Sosial Activity 1.  
Acara bakti sosial ini mengusung tema “menambah wawasan untuk entrepreneur muda”, acara baksos ini meliputi kegiatan – kegiatan untuk masyarakat. Diharapkan, selain mengaplikasikan ilmu yang kita dapat dibangku kuliah, kita juga belajar dari masyarakat sekitar yang lebih paham problematika teknologi pertanian. Kegiatan bakti sosial ini meliputi penyuluhan biogas oleh bapak – bapak peternak sapi, pelatihan produk olahan susu sapi kepada ibu – ibu, dan belajar bareng bagi adik – adik yang masih sekolah.


2. Kunjungan Industri 
Masih satu rangkaian dengan ESA 1, HMI mengadakan kunjungan ke industri – industri kecil menengah di daerah batu, industri tersebut yaitu “R-Rovit”, sebuah industri minuman rosela yang baru dirintis beberapa tahun lalu, tetapi sudah mempunyai segmen pasar yang luas. Disini kita belajar menjadi usahawan sejak muda seperti owner R-Rovit itu sendiri, kita berbagi ilmu dan penglaman untuk berwirausaha dengan modal yang minim tapi berprospek luas. Selain R-Rovit kita juga mengunjungi industri pembuatan keripik kentang, disini kita belajar bagaimana pembuatan kentang dan pengelolaan pasar yang baik. Kegiatan yang tergabung dalam ESA 1 ini diselenggarakan oleh bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi (KPP), salah satu bidang di HMI komisariat Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
 
3. Aksi Solidaritas 
HMI turut berdukacita terhadap bencana yang menimpa saudara – saudara kita di semeru dan mentawai, kita mengadakan aksi solidaritas dengan turun ke jalan untuk mengumpulkan sumbangan berupa uang, dan juga pengumpulan barang layak pakai untuk dikirimkan ke wilayah bencana.




4. Bakti sosial bersama komisariat lain 
Selain bakti sosial yang diadakan oleh HMI komisariat Teknologi Pertanian, HMI Komisariat Teknologi Pertanian mendapat kohormatan untuk menjadi pemateri pengembangan produk pada bakti sosial yang diadakan HMI komisariat Pertanian di daerah kalitekuk malang selatan.



 
5. Syukuran di Rumah alumni
HMI merupakan organisasi yang menjunjung tinggi asas kekeluargaan, faktor usia maupun angkatan tidak menjadi penghalang untuk berjalannya silaturrahmi. Cak Edi (alumni FTP-THP tahun 1998) mengundang para kader untuk syukuran dirumahnya yang terletak di sawojajar.



6. Silaturrahmi
HMI mendidik anggotanya untuk menjadi orang yang bermanfaat dan berprestasi, seperti halnya Dr. Ir. Bambang Susilo. M.sc.Agr. yang merupakan dekan Fakultas Tekonolgi Pertanian adalah alumni HMI yang senantiasa membagi ilmu dan pengalamannya dalam berorganisasi maupun akademisnya.





7. Wirausaha
G&B entreprise” adalah lembaga semi otonom yang dimiliki HMI komisariat Teknologi Pertanian, G&B memfasilitasi kader – kader yang mempunyai usaha baik dibidang pangan maupun bidang lainnya. Foto diatas adalah salah satu kegiatan G&B ketika ada PIMNAS di Universitas Brawijaya, kita mendapat kehormatan untuk mengisi stan bazar selama PIMNAS berlangsung.


8. Diskusi
Antara organisasi dan akademik perlu adanya kesenambungan, itulah yang didiskusikan seperti foto diatas, tips dan dan trik memanagement waktu itu diisi oleh kader – kader HMI sendiri yang berprestasi didalam bidangnya. Yakni Jhauharotul M (THP 08) peraih IPK tinggi FTP, Aulia Nur Mustaqiman (TEP 07) selaku presiden BEM FTP, dan Hadi Apriliawan (TEP 07) Mahasiswa Berprestasi FTP.
Selain diskusi terkait keorganisasian dan akademis, diskusi di HMI juga biasa dilakukan, meliputi isu – isu terkini dan hal – hal yang penting bagi pengetahuan mahasiswa.
  


9. Syukuran atas prestasi
Alhamdulillah.. atas kekuasaan ALLAH SWT para kader HMI dapat berprestasi di bidang penulisan karya ilmiah. Semua prestasi ini tidak terlepas dari dukungan dan semangat kawan-kawan HMI. Rasa kekeluargaan yang begitu mengikat erat dalam organisasi ini, dengan beberapa prestasi yang ditorehkan kawan-kawan HMI perlu disykuri dengan tumpengan dan doa bersama. Beberapa kader HMI menjadi juara di ajang nasional dan international. Yakni Hadi Apriliawan (TE 07) mendapat penghargaan setara EMAS di bidang penelitian PIMNAS, Fathy Bahanan (TE 07) juara 3 kompetisi Teknologi Pangan International-USA.

      10.  Rekreasi
Untuk memulihkan fikiran setelah UAS, HMI mengadakan wisata ke pantai kondangmerak yang ada dimalang selatan.
           
   




  
  
      11. Wirausaha Mandiri
Universitas Brawijaya goes to enterpreneur university itulah yang digembor – gemborkan universitas brawijaya saat ini, sebagai anggota HMI tentunya kita tidak mau ketinggalan dengan jargon itu. Salah satu upayanya adalah dengan berjualan bunga ketika moment – monent teertentu.   




 12.  Science 
Salah satu bidang di HMI mempunyai tugas untuk memfasilitasi profesi kader – kadernya, diantaranya adalah moment ilmiah seperti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), HMI membentuk tim khusus dalam PKM untuk kemudian di follow up. Seperti foto diatas merupakan salah satu kegiatan PKM tim dari HMI, kita melakukan pengabdian masyarakat di panti asuhan.
 

Jumat, 05 Oktober 2012

in my dream... (red: dalam mimpiku) - Juara 1

Kira – kira lima atau sepuluh saudaraku berbincang di ruang kerja sekaligus diskusi di rumah semesta. Diingatkan oleh salah satu celoteh saudari, “besuk hari terakhir pengumpulan tulisan aku, kamu dan hmi”. Entah tulisan dan pesan  apa nanti yang akan kusampaikan, yang penting aku tulis dulu di sini.
Bagiku tak penting hadiah, bagiku tak penting penghargaan, yang penting bagiku adalah cita, keyakinan dan perjuangan kita jangan sampai hilang.
Apabila teringat tentang acara – acara yang sengaja terbuat dalam Disnatalis komisariat. Teringat segar di kepalaku, tentang pertanyaan – pertanyaan sewaktu itu. Mengapa seh, orang (rata – rata dalam lingkungan Nahdiyin) sering melakukan shalawat dan pengajian tentang sejarah Nabi pada saat hari kelahiran Nabi (Maulid).
Apabila kita menggunakan teori matematika, mari kita hitung berapa banyak bocah muslim muda yang ga kenal sama ariel peterpan, ahmad dhani dan beberapa tokoh entertainment yang sering nongol di TV. Dan, berapa banyak atau berapa prosentase mereka yang kenal dengan sang buah hati Aminah, yang dalam agama kita dijadikan Uswatun Hasanah bagi kita semua. Jujur, hasilnya adalah prosentase yang pertama jauh lebih besar daripada prosentase yang kedua.
Saya ingin menyampaikan bahwa Momen adalah sangat penting bagi muslim. Dengan Momen Kita bisa Membuat Sesuatu Penyegaran, Pengingat akan Suatu, bak Kepala yang tersiram Air Telaga. Mengingatkan Tujuan akhir sekaligus Titik Mulai kita bersama. Begitulah saya menghargai momen Disnatalis ini.
Bagiku komisariat adalah gua bagi para ashabul kahfi. Bedanya adalah para ashabul kahfi ini tidaklah tidur dan tertidur. Kesamaannya adalah sama – sama menghindar dari pembunuhan kepekaan sosial dalam masyarakat.
Di sekitar kampusku, kumelihat banyak tubuh yang bergerak dengan hati yang mati. Terbunuh oleh kesibukan sehari – hari. Terkenyangkan oleh kesibukan masing – masing akibat tuntutan sehari – hari. Terkadang kita terlena oleh pawai kematian sang hati ini. Kami pun kadang terpukau oleh gerakan yang terlihat rapi dan tertata ini. Semua merasa menuju sorganya sendiri yang berhias hedonis dan praksis. Karena bagi mereka neraka dan kesengsaraan apabila coba menengok ke dunia nyata bumi indonesia ini.
Dinginnya malam ini, rembulan seakan menjelma menjadi bidadari malam yang menggodaku untuk melindungi tubuhku dengan selimut mimpi. Dan sekedar merebahkan tubuh untuk menghilangkan capekku. Aku masih mencoba menuliskan kata demi kata bak menggambarkan peta pikir yang ada di kepalaku.
Pelan tapi pasti akhirnya aku terlena dengan godaan surga mimpi itu. Kutengok kedua jarum jam kamarku, kedua jarumnya menunjukkan angka dua belas. Inilah batas yang kugariskan sebagai batas kemampuanku. Tubuhku butuh hak nya. Pikirku.
Entah apa yang terjadi, dalam mimpiku, aku seperti bersila dalam setengah lingkaran manusia berjenggot. Hanya tiga orang yang kuperhatikan sungguh. Salah seorang dari mereka membicarakan mukadimah Al’ibar, berbicara tentang asal muasal masyarakat, kedaulatan dan lahirnya kota dan desa.
yang kedua adalah orang yang selalu berbicara tentang peranan wanita. Dan selalu berantusias berbicara tentang bagaimana strategi ideal wanita dapat berperan dalam pembangunan dengan kawan sebelahnya.
yang ketiga dan paling menarik perhatianku adalah seorang yang mengaku dilahirkan di afganistan. Menceritakan bagaimana petualangan hidupnya di bidang ilmu pengetahuan dan politik.
Berkelana dari negara satu ke negara yang lain. Mengobarkan bahwa Nasionalisme itu penting di negara Muslim. Dan meneriakkan anti imperialisme. Pada salah satu kisah hidupnya ia bercerita tentang bagaimana ia berhasil menggulingkan raja mesir Khadewi Ismail. Karena pada masanya ia menganggap raja itu terlalu pro terhadap inggris.
Ia bercerita bahwa sekarang ia melihat kemunduran pada umat muslim. Bukan karena Islam tidak sesuai dengan perubahan jaman, melainkan umat islam telah dipengaruhi oleh sifat statis, fatalis, meninggalkan akhlak yang tinggi dan melupakan ilmu pengetahuan. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh umat Islam telah meninggalkan ajaran islam yang sebenarnya. Bagi keyakinannya islam adalah perubahan. Perubahan yang lebih baik seperti yang tergambar dalam tiap fragmen sejarah hidup sang Rasul.
Aku terdiam saja dalam lingkaran manusia itu. Aku terlena dengan kata – kata mereka. Aku diam, karena ku takut merugi apabila berbicara. Seklebat waktu itu, ku melihat dimanakah letak setengah lingkatan manusia ini sedang duduk.
Insting ku mengenali ruangan ini meski agak tidak jelas dan dipenuhi kabut putih. Ornamen atap yang pinggirnya setengah bocor oleh hujan dan di belakang setengah lingkaran itu ada beberapa manusia yang kukenal berjubal penuh dalam ruangan sampai ruangan tak cukup lagi untuk diisi.
Aku terhentak bangun. Terpikir olehku, apakah orang – orang itu sedang berdiskusi di komisariatku. Satu persatu ku kembalikan kesadaranku. Mencoba mengingat kembali ketiga orang yang menyita perhatianku tadi.
Aku teringat dengan buku merah yang kupinjam dari kawan. Berjudul “Dari Penakluk Jerusalem Hingga Angka Nol”. Beberapa ciri orang yang termimpikan ada di dalam buku itu.
Ciri orang pertama sangat mirip dengan Adurrahman bin muhammad bin muhammad bin muhammad bin Al Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Ibn Kaldun. Dikenal dengan nama Ibn Khaldun.
Ciri orang Kedua sangat mirip dengan Qasem Amin. Dikenal sebagai Bapak Feminisme Arab. Seorang lulusan Al- Azhar. Sang penolak diskriminasi perempuan.
Ciri orang ketiga sangat mirip dengan Jamalludin Al Afghani. Di gambarkan oleh Muhammad Iqbal sebagai jiwa yang tak mau diam dan selalu mengembara, dan tak seorangpun tahu kapan berhentinya...
Akankah mimpi ini pertanda akan ada seorang di komisariatku seperti ciri orang diatas?!
inilah yang terpikirkan saat kucoba memikirkan tema “aku, kamu dan hmi“ di goa hiro’ tlogomasku.
By: Wahyu Jati

Cinta & Pesan Nabi Muhammad Pada Umatnya


Cinta & Pesan Nabi Muhammad Pada Umatnya | Renungan Hati

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVldYbWlNPyXbDQGMdxM7q-2AFi9fNW1FRcavVovD4wxMMyHEcpw1G-LMcHfieodFvF8vqAyuccIP8IMasSEjjntOVH8jRf0xH3lArvWJnFrGPSJnsbc-7pq30hDDpExiYC2UeNwx4K8l/s1600/muhammad.jpgTiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia
kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
mata dan bertanya pada Fatimah,

"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut.

Lalu,
Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan
yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah
hendak di kenang.

"Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"
kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi
Rasulullah menanyakan

kenapa Jibril tak ikut
menyertai.

Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia
menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?
"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu,"kata jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya
masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar
kabar ini? "Tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir,
wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku:
'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh
tubuh

Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang
di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu
Jibril? "Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
wahyu itu. " Siapakah yang tega, melihat kekasih
Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena
sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat
niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. " Badan Rasulullah
mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bisshalati, wa maa malakat aimanukum,
peliharalah shalat dan santuni> orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan
diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke
bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii, ummatiii?" - "Umatku,umatku, umatku"

Dan,
pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.

Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa Alaa aali Muhammad

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan
kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran
untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan
Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain
daripada itu hanyalah fana belaka.

Rabu, 21 Maret 2012

Penanganan Susu Sapi Segar


BAB I. DESKRIPSI PRODUK
             Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Air susu merupakan bahan makanan utama bagi makhluk yang baru lahir, baik bagi hewan maupun manusia. Sebagai bahan makanan/minuman air susu sapi mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Calsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang tinggi. Komposisinya yang mudah dicerna dengan kandungan protein, mineral dan vitamin yang tinggi, menjadikan susu sebagai sumber bahan makanan yang fleksibel yang dapat diatur kadar lemaknya, sehingga dapat memenuhi keinginan dan selera konsumen (Gaman, 1981).
            Komposisi rata-rata susu sapi terdiri dari: Air 83,3 %, protein 3,2 %, lemak 4,3 %, karbohidrat 3,5 %, kalium 4,3 mg/100 gr, kalsium 143,3 mg/ 100 gr, fosfor 60 mg/100 gr, besi 1,7 mg/100 gr, vitamin A, SI 130, Vitamin B1 0,3 mg/100 gr dan vitamin C 1 mg/100 gr. Lemak
tersusun dari trigliresida yang merupakan gabungan gliserol dan asam-asam lemak. Dalam lemak susu terdapat 60-75% lemak yang bersifat jenuh, 25-30% lemak yang bersifat tak jenuh dan sekitar 4% merupakan asam lemak polyunsaturated.(Reed, 1995). Komponen mikro lemak susu antara lain adalah fosfolipid, sterol, tokoferol (vitamin E), karoten, serta vitamin A dan D. Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat di dalam air susu. Kadar laktosa di dalam air susu adalah 4.60% dan ditemukan dalam keadaan larut. Laktosa terbentuk dari dua komponen gula yaitu glukosa dan galaktosa. Sifat air susu yang sedikit manis ditentukan oleh laktosa. Kadar laktosa dalam air susu dapat dirusak oleh beberapa jenis kuman pembentuk asam susu. Pemberian laktosa atau susu dapat menyebabkan mencret atau gangguan-gangguan perut bagi orang yang tidak tahan terhadap laktosa. Hal ini disebabkan kurangnya enzim lactase dalam mukosa usus (Sudono, 1999).
            Pada saat susu keluar setelah diperah, susu merupakan suatu bahan yang murni, higienis, bernilai gizi tinggi, mengandung sedikit kuman (yang berasal dari kambing) atau boleh dikatakan susu masih steril (Saleh, 2004). Demikian pula bau dan rasa tidak berubah dan tidak berbahaya untuk diminum. Setelah beberapa saat berada dalam suhu kamar, susu sangat peka terhadap pencemaran sehingga dapat menurunkan kualitas susu. Kualitas susu yang sampai ditangan konsumen terutama ditentukan antara lain oleh jenis ternak dan keturunannya (hereditas), tingkat laktasi, umur ternak, peradangan pada ambing, nutrisi/pakan ternak, lingkungan dan prosedur pemerahan susu (Purnomo, 1985).
                Susu yang baik apabila memenuhi persyaratan, antara lain: kandungan jumlah bakteri yang cukup rendah, bebas dari spora dan mikroorganisme penyebab penyakit, memiliki flavour yang baik, bersih, bebas dari debu atau kotoran (Setiawan, 1996). Mikroorganisme yang berkembang didalam susu selain menyebabkan susu menjadi rusak juga membahayakan kesehatan masyarakat sebagai konsumen akhir. Disamping itu penanganan susu yang benar juga dapat menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu . Kerusakan pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh koli. Fermentasi oleh bakteri ini akan menyebabkan aroma susu menjadi berubah dan tidak disukai oleh konsumen. Untuk meminimalkan kontaminasi oleh mikroorganisme dan menghambat pertumbuhan bakteri pada susu agar dapat disimpan lebih lama maka penanganan sesudah pemerahan hendaknya menjadi perhatian utama peternak (Iswoyo, 1999).
            Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah kerusakan pada susu adalah dengan cara pemanasan (pasteurisasi) baik dengan suhu tinggi maupun suhu rendah yang dapat diterapkan pada peternak. Dengan pemanasan ini diharapkan akan dapat membunuh bakteri patogen yang membahayakan kesehatan manusia dan meminimalisasi perkembangan bakteri lain, baik selama pemanasan maupun pada saat penyimpanan (Hadiwiyoto, 1994).

1.1 SIFAT FISIK AIR SUSU :
1. Warna air susu
           Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna kebiruan (Purnomo, 1985). 
2. Rasa dan bau air susu :
            Kedua komponen ini erat sekali hubungannya dalam menentukan kualitas air susu. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya. Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap. Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu (Anonymous, 2007).
3. Berat jenis air susu :
            Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh perubahan kondisi lemak dan adanya gas yang timbul didalam air susu (Van, 1981).
4. Kekentalan air susu (viskositas)
            Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega (Van, 1981). 
5. Titik beku dan titik cair dari air susu :
            Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.5000 C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.5200 C. Titik beku air adalah 00 C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air susu dengan air (Van, 1981). 
6. Daya cerna air susu :
      Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya denagn air susu (Winarno, 1995).

1.2 SIFAT KIMIA SUSU :
            Susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri (Winarno, 1995).

1.3 Mikrobiologi Susu
Susu selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga sebagai sumber makanan bagi perkembangan mikroorganisme. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme meliputi:
1. Suplai Zat Gizi
Mikroorganisme membutuhkan suplai makanan yang akan menjadi sumber energi dan menyediakan unsur-unsur kimia untuk pertumbuhan sel. Unsur-unsur kimia tersebut adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat besi, serta sejumlah kecil logam lainnya. Beberapa mikroorganisme seperti spesies Lactobacillus sangat membutuhkan zat-zat gizi dan perlu ditambahkan beberapa vitamin pada media pertumbuhannya.
2. Waktu
Selama pertumbuhan populasi mikroorganisme dikenal empat pertumbuhan yaitu :
a. Fase lambat (lag phase)
Pada awal inokulasi sel ke dalam media nutrien segar biasanya pada suatu periode saat tidak terjadi pembelahan sel. Fase lambat ini dapat terjadi antara beberapa menit sampai beberapa jam tergantung pada spesies, umur dari sel inokulum dan lingkungannya. Waktu pada fase lambat dibutuhkan untuk kegiatan metabolisme dalam rangka persiapan dan penyesuaian diri dengan kondisi pertumbuhan dengan lingkungan yang baru.
b. Fase log (log phase)
Setelah beradaptasi dengan kondisi yang baru, sel-sel ini akan tumbuh dan membelah diri secara eksponensial hingga jumlah maksimum yang dapat dibantu oleh kondisi lingkungan yang dicapai.
c. Fase tetap (stationary phase)
Populasi mikroorganisme jarang dapat tetap tumbuh secara eksponensial dengan kecepatan yang tinggi untuk jangka waktu yang lama. Populasi mikroorganisme biasanya dibatasi oleh habisnya bahan gizi yang tersedia atau pertumbuhan menurun dan pertumbuhannya akhirnya terhenti. Pada titik ini dikatakan sebagai fase tetap. Komposisi sel-sel pada fase ini berbeda dengan fase eksponensial dan umumnya lebih tahan terhadap perubahan-perubahan kondisi fisik seperti panas, dingin dan radiasi maupun terhadap bahan-bahan kimia.
d. Fase menurun (decline or death phase)
Sel-sel yang berada dalam fase tetap akan mati jika tidak dipindahkan ke media segar lainnya. Kecepatan kematian berbeda-beda tergantung pada mikroorganisme dan kondisi lingkungannya.
3. Suhu
Setiap mikroorganisme memiliki suhu pertumbuhan yang berbeda. Pengelompokkan mikroorganisme berdasarkan reaksi pertumbuhannya terhadap suhu diperlihatkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Pengelompokkan Mikroorganisme Berdasarkan Reaksi PertumbuhannyaTerhadap Suhu
Kelompok Suhu

Suhu
Pertumbuhan
Optimum (oC)
Suhu
Pertumbuhan
Maksimum (oC)
Pertumbuhan
Minimum (oC)

Psikrofil
-15
10
20
Psikrotrof
-5
25
35
Mesofil
5-10
30-37
45
Thermofil
40
45-55
60-80
Thermotrof
15
42-46
50
4. Nilai pH
Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6,0-8,0 dan nilai pH di luar kisaran 2,0-10,0 biasanya bersifat merusak. Beberapa mikroorganisme dalam bahan pangan tertentu seperti khamir dan bakteri asam laktat tumbuh dengan baik pada kisaran nilai pH 3,0-6,0 dan sering disebut sebagai asidofil.
5. Aktivitas Air (aw)
Air berperan dalam reaksi metabolik dalam sel dan merupakan alat pengangkut zat-zat gizi atau bahan-bahan limbah ke dalam dan ke luar sel. Air murni mempunyai aw = 1,0. Jenis mikroorganisme yang berbeda membutuhkan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya. Bakteri umumnya tumbuh dan berkembangbiak pada aw = 0,91 sedangkan khamir membutuhkan nilai aw = 0,87-0,91 dan kapang membutuhkan nilai aw = 0,80-0,87.
6. Ketersediaan Oksigen
Beberapa mikroorganisme dapat dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen yaitu:
a. Organisme aerobik-organisme yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
b. Organisme anaerobik-organisme yang tidak dapat tumbuh dengan adanya oksigen dan bahkan oksigen dapat merupakan racun bagi organisme tersebut.
c. Organisme anaerobik fakultatif-organisme yang menggunakan oksigen apabila tersedia, kalaupun oksigen tidak tersedia organisme tersebut akan tetap tumbuh dengan cara anaerobik.
d. Organisme mikroerofilik-mikroorganisme yang lebih dapat tumbuh pada kadar oksigen yang lebih rendah dibandingkan kadar oksigen atmosfir.


BAB II. PENYIMPANAN PRODUK
            Susu merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan karena susu merupakan media yang sangat baik bagi mikrobia, sehingga dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi yang mengkonsumsinya. Kerusakan susu bisa menyebabkan “defect susu”, misalnya “defect of flavor” atau “defect rancid flavor” (karena ketengikan), “sunlight flavor” (karena susu terkena sinar matahari, sehingga sebaliknya susu dilindungi dari sinar matahari dengan botol berwarna), dan lain-lain. Kerusakan susu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: faktor fisik, faktor kimia, dan faktor mikrobiologi.
2.1 Perubahan Produk Secara Mekanis
            Perubahan susu akibat faktor mekanis dapat berpengaruh pada perubahan produk baik secara kimiawi, biokimiawi, maupun mikrobologis. Beberapa penyebab kerusakan susu secara mekanis diakibatkan adanya kerusakan bahan pengemas susu dan juga proses pengemsan yang tida sesuai standart mutu. Dengan adanya penyebab tersebut memungkinkan susu menyerap cita rasa zat-zat yang ada disekitarnya, seperti cat, sabun, dan dari larutan chlor (Buckle, 1987).
2.2 Perubahan Produk Secara Kimiawi
            Perubahan kimia yang sering terjadi pada susu dikarenakan adanya penangan yang salah pada pra maupun post produksi. Hal ini menimbulkan adanya migrasi unsur dari kandungan yang terdapat pada susu. Sebab-sebab kimiawi yang terjadi disebabkan oleh oksidasi lemak. Selain itu juga mengakibatkan adanya enzim-enzim yang mengubah susunan asam amino sehingga menimbulkan kerusakan (denaturasi) pada susu (Saleh, 2006). Disamping karena adanya perubahan unsur pada susu, migrasi dari bahan pengemas juga dapat terjadi karena adanya pemuaian ataupun susunan partikel dari pengemas yang tidak stabil saat kontak dengan bahan yang dikemas (Adnan, 1984).
Susunan protein di dalam susu sangat komplek dan merupakan protein bermutu tinggi, karena dapat menyediakan asam-asam amino essensial (Winarno, 1990).  Protein air  susu terbagi dalam dua kelompok utama yaitu kasein yang dapat diendapkan oleh asam dan enzim proteolitik, lalu kelompok serat protein whey yang dapat mengalami denaturasi oleh panas pada suhu kira-kira 65 0C (Buckle, 1987).
2.3 Perubahan Produk Secara Biokimia
Bahan-bahan pangan segar (belum terolah) misalnya biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging dan susu akan mengalami perubahan biokimia setelah bahan-bahan ini dipanen atau dipisahkan dari induknya. Bahan-bahan segar ini umumnya mengandung air yang cukup tinggi sehingga memungkinkan adanya akifitas enzim dan menyebabkan terjadinya perubahan warna, tekstur, aroma dan nilai gizi bahan (Ressang, 1988). Perubahan secara biokimia yang biasa terjadi pada susu adalah ransiditas. Ransiditas (ketengikan) diakibatkan karena adanya kegiatan enzim lipase pada lemak susu. Hal ini dikarenakan penyimpanan yang terlalu lama. Munculnya curd akibat adanya perubahan enzimatis yang dihasilkan oleh mikroba (Desrosier, 1988).
2.4 Perubahan Produk Secara Mikrobiologis
            Bahan kemasan seperti logam, gelas dan plastik merupakan penghalang yang baik untuk masuknya mikroorganisme ke dalam bahan yang dikemas, tetapi penutup kemasan merupakan sumber utama dari kontaminasi. Kemasan yang dilipat atau dijepret atau hanya dilapisi ganda merupakan penutup kemasan yang tidak baik (Buckle, 1987). Penyebab kontaminasi mikroorganisme pada susu disebabkan karena adanya mikroorganisme yang timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat sehingga pH menjadi turun dan hasil samping metabolik lainnya yang mudah menguap (Winarno, 1990).
            Mikroorganisme yang muncul pada susu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah adanya ketidaksempurnaan proses pasteurisasi susu, sterilisasi susu yang kurang maksimal, kebersihan peralatan yang digunakan, atau proses pengemasan yang tidak sempurna. Untuk melindungi bahan pangan yang dikemas terhadap kontaminasi mikroorganisme, maka perlu dipilih jenis kemasan yang dapat melindungi bahan dari serangan mikroorganisme. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis kemasan yang baik untuk mencegah kontaminasi mikroba adalah (Syarief, 1989):

  • Sifat perlindungannya terhadap produk dari masuknya mikroorganisme dariluar kemasan ke dalam produk.
  • Kemungkinan berkembang biaknya mikroorganisme di ruangan antara produk dengan tutup (head space).
  • Serangan mikroorganisme terhadap bahan pengemas.
Kerusakan susu akibat mikroorganisme akibat pencemaran primer ataupun sekunder. Pencemaran primer karena didalam ambing sudah terkandung mikroorganisme patogen., sedangkan sekunder terjadi selama penanganan dan pengolahan, yang paling sering terjadi adalah Salmonella dan Staphillococcus. Sedangkan kerusakan karena bacillus cereus terjadi penggumpalan (Sudono, 2004).
Pencemaran oleh bakteri colli karena penanganan pemerahan yang kurang baik, dan kurang aseptis atau juga karena sapi yang diperah mastitis, serta lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai. Kerusakan yang timbul bauan yang tidak disukai seperti bau obat-obatan dan agak kepahit-pahitan (Gaman, 1981).
Pencemaran pada susu selain akibat dari jenis micrococcus dan mycobacterium, juga timbul dari sapi, alat-alat pemerahan yang kurang bersih dan tempat-tempat penyimpanan yang kurang higienis, debu, udara, lalat dan penanganan oleh manusia, suhu penyimpanan juga menentukan kecepatan perkembangbiakan mikrobia (Sudono, 2006).
  

BAB III. PENUTUP
            Susu merupakan salah satu bahan pertanian yang memiliki sifat mudah sekali rusak. Hal dapat dilakukan untuk memperpanjang umur prouk yaitu dengan memperbaiki proses produksi dan juga memperbaiki sistem pengemasan pada produk olahan susu. Dengan penggunaan pengemas yang baik dan sesuai dengan arakteristik produk, diuharapkan dapat menjaga serta meningkatkan nilai mutu produk. Pengemasan dapat mempengaruhi mutu pangan antara lain melalui:
1.      perubahan fisik dan kimia karena migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosi).
2.      perubahan aroma (flavor), warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan O2.


BAB IV. DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Susu. Andi Ofset, Yogyakarta. 94 hal.
Anonymous, 2007. Protein Susu (Laporan Praktikum). http://one. indoskripsi.com/content/ protein-susu-laporan-praktikum.htm.
Buckle, K.A., R.A. Adwards, G.H. Fleet, M. Wooton. Ilmu Pangan. Terjemahan oleh Hari Purnomo dan Adiono. 1987. Universitas Indonesia Press, Jakarta. 365 hal.
Desrosier. N.W. Teknologi Pengolahan Pangan. Terjemahan oleh Muchji Muljohardjo. 1988. Universitas Indonesia Press, Jakarta. 245 hal.
Gaman, P.M, and K.B, Sherrington. 1981. Ilmu Pangan : Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi.  Edisi kedua Terjemahan oleh Murdjijati Gardjito, Sri Naruki, Agnes Murdiati, Sardjono.  1992.  Gajah Mada University Press. Yogyakarta.  317 hal.
Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Liberty. Yogyakarta. 185 hal.
Hadiwiyoto, S., 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Iswoyo dan Hakim, 1999. Uji Fisik dan Kimiawi Susu Kental Manis “Cap Enak” di PT. Indomilk Jakarta. Jurnal Sainteks Vol: VII No. 1: 84-88. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Purnomo, H. dan Adiono. 1985. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Ressang, A.A. dan A.M. Nasution. 1988. Pedoman Ilmu Kesehatan Susu. (Milk Hygiene). IPB. Bogor.
Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Fakultas Pertanian. USU. http://www.library.usu.ac.id.
Saleh, E. 2006. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Fakultas Pertanian. USU. http://www.library.usu.ac.id.
Setiawan, A. I., 1996. Menafaatkan Kotoran Ternak. Penebar swadaya. Jakarta.
Sudono, A., 1983. Produksi Sapi Perah. Departemen Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sudono, A., IK. Abdulgani, H. Najib dan Ratih, A.M., 1999. Penuntun Praktikum Ilmu Produksi Ternak Perah. Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Reed, G.  1995.  Enzymes in Food Processing.  Academic Press.  London.
Van den Berg,C and S.Bruin, 1981. Water Activity and Estimation in Food System. In : L.B.Rockland and G. F.Stewart (ed). Water Activity : Influences on Food Quality. Academic Press, New York.
Winarno, F.G. 1990. Migrasi Monomer Plastik Ke Dalam Makanan. Di dalam : S.Fardiaz dan D.Fardiaz (ed), Risalah Seminar Pengemasan dan Transportasi dalam Menunjang Pengembangan Industri, Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan. Jakarta.
Winarno, F.G. 1995. Enzim Pangan. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 115 hal.